Page 112 - Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Maluku

Basic HTML Version

Di ruang lengah sementara berdiri dengan perantaraan
Wari waa
laki-laki membei hormal:
HMalambae Upu Asei upu rumah Sitanama;
Malambae upu hutui upu rumah Sourissa;
Malambaeya Niyai upu rumah niniary;
Malambae upu patya ratua; teu pati teuratua hei mena nalalai
muri, muri nolalai mena heika ·sourissa turaka sitanama:
Malambae upuwa!':
Kemudian dijawab oleh
Wari waa
dari si Laki-laki. Upua mi–
tupa!" arlinya: selamal malam
Upu!
Silakan masuk
Upu!
(upu
=
panggilan penghormalan yang dapal diartikan dengan tuan). Se–
sudah disambul demikian, maka kedua- belah pihak akan duduk di
alas likar yang sudah lersedia, laJu
tuturiha
dimulai. Orang lua si
Gadis yang memulainya.
"Hadapan upu selaiiupu rumah peiwake suri au;
Hadapang upu panai upu rumah leisela loterumi lelohaami mitita
lala pan. lalalatu miusuma sourissa IUra sila nama, barangkali upu–
wa mimaksud sanawene, milepae kai-kal supaya loteruka kelohaka
tOlanluka
korih;
palrolanne uraka amanisae.
"
Artinya: "Berhadap–
an orang tua laki-laki . saudara sudah ke luar dari mata rumah sau–
dara melalui jalan umum dan sudah berada dalam rumah kami di
sini. Bila saudara ada mempunyai sesuatu maksud, bicarakanlah
dengan jelas agar dapal kami mempertimbangkan bersama untuk
dapal diselesaikan ."
Sambil berdiri
Wari waa
pihak laki-laki mem baJas kalanya:
Upuo .
.
!
Hadapang Upu A sei, upu hutui asal basudara !zutui pe–
nuh-penuh he;
mUTf
nalai mena, mena nala;
mUTf
heika sourissa
tu–
rake sitanama. loteruma keloha ama hokaheima peiwaka suriau
tuama leise/a, mausu upua mi
si/aMma
lurami sourissa amitahama
maksud tameisatata amima una serang papua, mahaka upuami amu
salei, hua salei, jadi sakarang Ie upuo ami sebagai tamatahirai maala
ma ampong, alama salah hei upu loterumi karana masalala ma ia .
Hamanaia upu sounania sou tameisataha;
Moromatea Upul"
artinya: Di hadapan orang tua dari
mata rumah
salawaney
dan
Tuarissa
dan semua asal famili dari muka sampai
belakang, dari belakang sampai muka. Kami dari
mata rumah
Wairata
dan
pariama kami
masuk
mata rumah Salawaney
dan
Tua–
rissa,
maksud kami lak lain , kami dalang untuk mengakui kesalah–
an kami dan minta ampun dari saudara-saudara karena pada bebe–
rapa waktu yang lalu kami sudah jadi serang
papua
(perampok).
102
Hilt
AbH
f'ubIiIwI
0nIM:
Perpustakaan Hastonal Republik Indonesia