G. MAKANAN DAN MINUMAN
1.
Makanan Utama
Sebagaimana kebanyakan daerah-daerah lain di Indonesia,
demikian pula di daerah Aceh, mata-pencarian penduduk pada
umumnya
meuneugo, berume
di Gayo (kerja sawah) yang
meng–
ha.silkan padi
sudah menjadi darah-daging dari suatu generasi ke
generasi yang lain. Justru itu tidaklah mengherankan apabila ma–
syarakat Aceh bahwa nasi itu menjadi makanan yang utama yang
dihasilkan oleh daratan dan bahan pendukungnya adalah
ikan
yang
dihasilkan oleh lautan. Dus bahan darat dan bahan laut berpadu
satu dalam bentuK
makanan utama
masyarakat Aceh. Sehingga
dari pekerjaan
meuneugo
ini
timbul pepatah dalam penghidupan
sehari-hari masyarakat Aceh :
Pang ulee Hareukat Meugo .
Bagi orang Aceh
meuneugo
dianggap sebagai pekerjaan yang
mulla dan mata-pencarian yang
paling utama.
Barang siapa yang
tidak melaksanakan pertMian di sawah, seolah-olah tidak stabil
dalam penghidupan. Sebelum zaman kemerdekaan, sangatlah hina
rasanya bagi orang Aceh teru tama penduduk desa kalau ia mc:m–
bawa
empang
ke pasar untuk membeli beras. Tetapi sekarang pen–
dapat itu sekarang f.udah berubah karena antara penghasilan padi
dengan perkembangan penduduk tidak lagi seimbang, sehingga un–
tuk daerah Aceh pun kadang-kadang perlu didatangkan beras dari
luar.
2.
Di
samping nasi sebagai makanan pokok, masyarakat aceh
memerlukan pula makanan sampingan, makanan sampingan
sangat banyak untuk disebutkan. Baik kiranya beberapa ma–
cam makanan saja yang perlu disebutkan seperti
ubi kayu,
ubi jalar, jagung, janeeng
(sejenis ubi-ubian yang hidup di
hutan-hutan pegunungan) dan
pisang.
Semua makanan
ini,
terlebih dahulu dicampur dengan kela–
pa kukur campur manisan atau gula pasir. Dengan kata lain kelapa
kukur campur manisan atau gula sebagai " ikannya." Makanan ini
dimakan sebagai sarapan pagi bersama-sama dengan kopi, sebagai
nasI.
Dari beras ketan orang Aceh pandai membuat bermacam–
macam makanan sampingan antara lain , pulut panggang,
buleukat keurabee
(diaduk dengan kelapa kukur dan digarami)
buleumak
yaitu
buleukat
yang dimasak dengan santan
HIlI:
Aksn
I'utlIib5I
0nIM:
86
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia