berteriak-teriak waktu malam, menandakan di tempat itu ada hari–
mau. Atau harimau itu dapat pula ditandai dengan bau yang amis.
Demikian juga bila kerbau tidak mau berjalan atau matanya liar,
menandakan bahwa di dekat itu ada harimau bersembunyi. Begitu
juga bila kerbau tidak mau mandi pada suatu tempat dalam sungai
menandakan tempat itu ada buaya, penguasaan pengetahuan
semacam ini masih banyak lagi yang terdapat di kalangan
masyarakat Aceh pada umumnya.
2.
Alarn
flora.
Pengetahuan tentang alam flora (tumbuh-tumbuhan) seperti
halnya dengan pengetahuan tentang binatang-binatang di atas,
umumnya dikuasai oleh masyarakat Aceh. Banyak alam flora yang
dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan ini ter–
utama dipergunakan untuk obat-<>batan tradisional. Akan tetapi
sekarang pengetahuan ten tang obat-<>batan tradisional ini , hanya
dikuasai oleh sebagian kecil masyarakat yang disebut dengan
tabib
(dukun).
Tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan obat-<>batan ini
adalah seperti daun
tungkat ali,
daun
sijaioh
dan daun
being
dapat dijadikan obat demam malaria. Daun
misemie
(kumis kucing)
dapat dijadikan obat sakit pinggang. Daun
bunga meiur
dan
daun peria
dapat dijadikan obat panas anak-anak. Dan banyak lagi
jenis tumbuh-tumbuhan yang dipergunakan oleh tabib untllk
menyembuhkan berbagai penyakit manusia.
Penguasaan pengetahuan tentang waktu yang baik untuk
menanam tanaman muda , masyarakat Aceh pada umumnya telah
banyak pula yang mengetahuinya. Misalnya penanaman padi di
sawah disesuaikan dengan waktu yang baik. Mereka telah mengerti
mempergunakan rumus. Rumus tersebut yaitu :
K - C - 2.B
K - Keadaan musim, disebut dengan
keuneunong
C
- Angka constante (angka tetap) yaitu
angka 25.
2. - Angka tetap untuk pengalian
B
- Bulan masehi yang sedang berjalan .
contoh : untuk mencari
keuneunong
bulan Agustus adalah
K - 25 - 2
x
8
- 25 - 16
- 9
Jadi bulan Agustus jatuh pada
keuneunong
9. Pada bulan ini sudah
114
"'Abfi~OnIne :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia