Page 36 - Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur

Basic HTML Version

Oleh karena itu banyak diketemukan di kuburan kuno seperti
di daerah pulau Sumba.
Di Timor diduga sistim menghitung Cina kuno dengan meng–
gunakan ranting-ranting yang diikat untuk menyatakan suatu
kesatuan bilangan tertentu, kemudian juga dengan lempeng batu
untuk menyatakan kesatuan bilangan yang besar pernah diketemu–
kan di Timor. Demikian juga cara menghitung dengan mengguna–
kan sampu l-sampul tali. Sekarang sampul-sampul ini masih banyak
di samping sebagai benda pusaka dan dipergunakan untuk tanda
dalam perhitungan silsilah keluarga dengan sampul-sampul. Benda–
benda sampul
ini
di antaranya ditemukan di Fatumnasi dan
Fatumnutu, kabupaten Timor Tengah Selatan.
2. Jawa.
Pengaruh Jawa terutama berlangsung pada masa Hindu.
Pengaruh ini terutama adalah sebagai adanya hubungan politik dan
dagang. Pada tahun 1225 Timor telah mengirimkan utusan ke
Jawa . Pengaruh kebudayaan Jawa ini nampak di berbagai daerah
dalam berbagai bentuk . Seperti My the Majapahit di pulau Sabu
dan Pantar . Tarian lendo Maja dan upacara untuk Majapahit di
pulau Sabu dan Raijun . Di pulau Sabu terdapat keluarga yang
menggunakan nama Jawa sebagai nama
keJuarga.
Oi pulau Timor
terdapat dugaan bahwa kata
usi
atau
usi!
berasal dari kata
gusti.
yakni kata gelar kehormatan untuk raja . Kata
temukung
sebagai
desa diduga ada hUbungannya dengan kata temenggung.
Di beberapa daerah Flores dikenal adanya dongeng asal usul
suku bangsa ataupun klen yang ada hubungannya dengan Jawa ,
seperti WoE di Ngada dan beberapa suku bangsa di Flores Timur.
3. Bugis Makasar.
Pengaruh Bugis Makasar di Nusa Tenggara Timur menonjol
terutama di daerah pulau Flores, Solor, Lembata, Alor dan Pantar.
Orang-orang Bugis Makasar berhubungan dengan penduduk Nusa
Tenggara Timur karena adanya hubungan politik dan dagang serta
men cari ikan. Beberapa daerah seperti Manggarai
tclah
mengalami
di bawah pengaruh Bugis Makasar sampai abad 17 terutama sampai
adanya perjanjian Bongaya. Berdasarkan sejarah Goa sekitar tahun
16 13 sampai 1640 beberapa tempat di Flores dan Timor diakui
sebagai daerah di bawah pengaruh kerajaan Goa.
Orang-orang Bugis Makasar banYak
yan~
tinggal ataupun
22
HM
~
I'\.IbMwI
0nInt :
P~pustakaan
Nasional Republik Indonesia
,