Page 37 - Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Nusa Tenggara Timur

Basic HTML Version

singgah di Nusa Tenggara Tirnur dalam rangka penangkapan ikan .
Oalam menangkap ikan· orang-<>rang Bugis Makasar telah sampai
pula di pantai utara Australia (4, halaman
?) .
Pengaruh-pengaruh Bugis Makasar nampak dari cara ber–
pakaian orang-<>rang di pulau Flores terutama cara berpakaian
kaum wanita-wanita Flores dalam berpakaian tradisional sepintas
akan kelihatan seperti berpakaian tradisional Sulawesi Selatan
terutama Bugis Makasar seperti baju
bodo.
Oi Manggarai terdapat
dewa tertinggi dalam sistim kepercayaan asli yang disebut
mori
Kraeng.
Oalam kehidupan sehari-hari sering juga dipergunakan
kata kraeng untuk menyebutkan orang yang dituakan atau sema–
cam kakak. Kata
Mori Karaeng
dan
kraeng
mengingatkan gelar
kraeng ataupun
daeng
dari gelar kebangsawanan di Sulawesi Sela–
tan. / Kata-kata
g/arang. kraeng adak
dalam struktur kemasyarakat–
an di Manggarai mengingatkan akan kata
gal/arang
atau
kraeng
dalam bahasa Makasar yang merupakan pemimpin wanua (13, 195 ,
269).
Oi beberapa daerah pantai pulau Flores dan Solor, serta
Pantar masih ada beberapa keluarga yang menyirnpan huruf
Ion tara, dan bahkan beberapa di Ende masih aktif bisa menguasai
huruf lontara.
4. Arnbon/Maluku.
OJ
beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur suku-suku
bangsa yang menyatakan asal-usulnya dari daerah Maluku, misal–
nya suku bangsa Helong dan Rote. Cerita asal usul ini masih
dikenal dalam syair-syair adat. Namun yang lebih nampak lagi
pengaruh Ambon/Maluku pada jaman Belanda pada awal abad
ke 17. Banyak guru-guru agama, guru sekolah dan pendeta yang
berasal dari Ambon bertugas di pulau Rote, pulau Sabu, dan
Timor. Pengaruh Ambon nampak dari bahasa Melayu Kupang dan
Larantuka, misalnya kata-kata Betu, kita orang
(korong).
dia
orang
(dorang)
artinya mereka dan sebagainya.
5.
Portugis.
Kedatangan Portugis telah dirintis dengan adanya kontrak
hubungan melalui rombongan anak buah Magelhaens di bawah
de Elcano dan Pigafetta dengan kapal Victoria pada tahun 1522
mendarat di Batu Gede (Timor) . Kedatangan Bangsa Portugis ke
wilayah Nusa Tenggara Timur dalam rangka perdagangan cendana
~
Hok""' ......"""" ,
'C'i!J
Perpostakaan Nasional Republik Indonesia
23