telah berobah. pengantin wanita matanya sudah terbuka, teta–
pi masih tetap dalam sikap menunduk. Pakaian yang dipakai
oleh pengantin wanita, disebut "pakaian perkakas and am" ,
terdiri dari:
I. Kepala memakai perkakas andam, yaitu semacam mah–
kota dari kembang-kembang terbuat dari kain dite–
kad kertas perada, serta dihiasi dengan bunga-bunga
dari manik-manik dan perak celup. Bentuknya mirip
pakaian wanita Cina zaman dahulu.
2.
Baju kebaya panjang atau baju kurung dari kain sutera
tenunan Siak bertabur bunga-bunga benang emas.
3.
Dada dihiasi dengan dokoh dan rantai papan.
4.
Dada baju disemat dengan peniti yang disebut "kon–
sang".
5.
Kain sarong sutera tenunan Siak bertabur dan berge–
las benang emas juga, tetapi benang emasnya lebih
rapat dan lebih banyak.
6.
Tangan dihiasi dengan gelang "buku bemban" atau
''9,
uku tebu" yang jumlahnya disesuaikan dengan de–
r,,]atnya.
I
7.
Ikat pinggang dan pending dari emas atau perak sepuh
emas.
Waktu bersanding itu diadakan pula acara-acara :
.
.
I. Bersuap-suap nasi. Mak Andam meletakkan sirih yang
sudah dikapur
Ire
tangan pengantin wanita dan mem–
bawa tangan itu ke ' mulut pengantin laki-Iaki dan be–
~tu
pula dibalas oleh pengantin laki-Iaki menyuap–
tan ke mulut pengantin wanita yang selalu dielak–
kan oleh wanita. Acara bersuapan sirih ini selalu men–
dapat sambutan tepuk tangan dan sorak yang riuh
dari hadirin, apalagi kalau Mak Andamnya pandai me–
ngendalikan acara ini.
2.
Makan bersuap; acara ini biasa juga disatukan dengan
acara bersuap-suapan sirih diatas, tetapi ada juga yang
mengadakan waktu makan "nasi hadap-hadapan".
3.
Makan nasi hadap-hadapan; selesai acara diatas pela-
HakAkses Publikasi
Online :
131
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia