Page 129 - Adat Istiadat Daerah Sulawesi Tenggara

Basic HTML Version

BAB
vn
UNGKAPAN-UNGKAPAN
A. PEPATAH-PEPATAH
Di kalangan masyarakat dikenal bermacam-macam pepatah baik
yang berhubungan dengan adat dan upacara adat maupun yang
berhubungan dengan pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Dari
hasil penelitian tidak diperolah pepatah yang berhubungan
dengan kepercayaan. Berikut ini diberikan beberapa contoh pe–
patah yang berhubungan dengan adat.
Manusia nonaando· bhe agamano, oliwu nonaando bhe adhatino .
(Muna) . .
TeIjemahan: Manusia lahir dengan agamanya, negeri ada de–
ngan adatnya. Pepatah ini mengandung arti bahwa tiap-tiap
negeri mempunyai adat istiadatnya sendiri.
Oadhati mina nae-Iontomi kahala, oadhati nefekataa manusia
(Muna).
TeIjemahan: Adat tidak menebus kesalahan, tetapi adat memper–
baiki manusia.
Dofoghampo mina dae ghampo mia semia, dofoghampo deghampo
mie bhari (Muna).
.
TeIjemahan: Mengawini bukan mengawini orang seorang, tetapi
mengawini orang banyak.
Pepatah ini berhubungan dengan adat perkawinan. Bahwa se–
seorang yang kawin, berarti ia mengawini kaum keluarga/kera–
bat isteri atau suaminya.
Inae kosara iee pinesara, inae lia sara iee pinekasara (Tolaki).
TeIjemahan : Siapa yang tahu adat ia diliargai siapa yang melang–
gar
adat ia akan dikasari.
Makna dari pada pepatah ini, bahwa seseorang yang tahu dan men–
jalankan adat, akan dihargai dan dihormati. Sebaliknya seseorang
yang melanggar dan tidak tahu adat dalam hidupnya sehari-hari,
akan dihukum dan disingkirkan dari pergaulan hidup masyarakat.
Pepatah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari ialah:
Fekamara marasai konae omarasai, koemo marasai omarasaigho
(muna).
TeIjemahan : Bersusah susahlah supaya jangan susah, tak usah
susah supaya bersudah.
Artinya
sesl~or
bersusah-susah dahulu, agar dapat mem-
Hak
Aiaes PUblibsi OnOne
:
129
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia