Page 133 - Adat Istiadat Daerah Sulawesi Tenggara

Basic HTML Version

b.
Kala
yang besarnya dapat lolos pada orang dewasa.
Ini
dipergunakan untuk kepala-kepala wilayah (puutobu) dan
pembantunya.
c.
Kala
yang besarnya dapat lolos pada lutut orang dewasa
yang dibengkokkan. Ini dipergunakan untuk
toano dadio
(orang atau rakyat banyak).
d.
Kala
yang besamya dapat lolos pada siku orang dewasa.
Kalo macam ini digunakan untuk budak .
e.
Ada
kala
yang besarnya sarna dengan jari kelingking orang
dewasa. 1ni digunakan untuk orang yang menyerahkan diri ,
karena sesuatu kesalahan sehingga ia patut dibunuh.
(Kala
yang lazim digunakan sekarang
ini
di kalangan suku
Tolaki ialah
kala
yang lolos pada kepala orang dewasa.
Kalo
mempunyai fungsi sosiologis karena dengan mempergunakan
kalo semua perselisihan/sengketa atau ketidak-seimbangan dalarn
masyarakat dapat dipulihkan . Bagaimanapun memuncaknya kema–
rahan seseorang karena sebab-sebab tertentu, misalnya anak pe–
rempuannya dibawa lari, bila sudah diletakkan kalo, rnaka kema–
rahannya itu akan berangsur-sangsur hilang. Dalam hal ini ada
kepercayaan yang bersifat magis terhadap
kalo
itu. Orang
tersebut takut akan
tetutUilra
(terkutuk) kalau ia tidak mengin–
dahkan
kalo
itu.
Kala
adalah wujud dari
osara
(adat) bagi
suku Tolaki. Mereka yang menentang
kala
berarti menentang
adat dan orang banyak (masyarakat) yang menginginkan per–
damaian. Yang bersangkutan dianggap tidak menghendaki musya–
warah, sehingga ia disebut
lill sara
(melanggar adat), sombong
dan tinggi hati, hanya mementingkan diri sendiri dan dianggap
tidak berguna bagi masyarakat. Akibatnya orang yang bersang–
kutan dapat disisihkan dari pergaulan masyarakat,
se~gga
ia
hidup menyendiri. Dapat juga ia diasingkan dari lingkungan ma–
syarakat tempat ia berada. Hukuman tersebut adalah hukuman
batin dan setiap orang dalam masyarakat Tolaki selalu menjaga ,
agar ia tidak dikenakan hukuman semacam itu.
C.
KATA-KATA TABU.
Dalarn masyarakat ada kata-kata tabu, baik yang berhubungan
dengan kepercayaar. maupun yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari.
Di Muna binatang Oktopus (gurita) di laut yang di sebut dalam
133
Halt
A~
Publikasi On6ne
:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia