yang sarna di kalangan' Suku To Morl.
Ditinjau dari segi bahasa yang dipergunakan. Banyak istilah
dalam bahasa Tolaki yang dapat dimengerti oleh orang To Morl
dan sebaJiknya. Di Buton penduduk asli kerajaan ' adalah
Miana
Wolio. Miana· Wolio berasal dari keturunan Sipanjonga, Sijawang–
kati, Sitamanajo, Simalui serta Sibatara dan putrl raja Wa Kaa–
Kaa, yang tunduk dan patuh terhadap undang-undang Kerajaan.
Suku Wolio ini, asaJ usulnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14 tiba di Buton Si–
p3l\ionga dan teman-temannya. Dikenal dalam Sejarah Wolio
dengannama
mia patamiana
(orang terdiri dari empat) yaitu : - .
Sipanjonga, Sitamanajo, Simalui dan Sijawangkati.
Tempat pendaratan pertama Sipanjonga adalah pantai Kalam–
pa, daerah raja Tobe-Tobe. Di sinilah Sip3l\ionga dan teman–
temannya tinggal menetap dan membuka tanah perkebunan.
Menurut riwayat, Sipanjonga berasal dari tanah Semen3l\iung
lohor. Bersarnaan dengan kedatangan Sipanjonga di Buton,
di–
kenai pula kedatangan Simalui dengan pengikut-pengikutnya,
juga dari tanah Semenanjung Ichor dan ia telah mendarat
di ,
bukit Kapontorl tidak jauh dari kali Bancuku. Dua tahun kemu-
dian Simalui dan teman-temannya berpindah di WaJalogusi'
dim
pad tahun berikutnya pindah kembali berkebun di tanah Kale–
dupa , lalu ke Bau-Bau dan pada akhimya ia tiba di kali Brituni,
kali Bau-Bau sekarang.
Di sinilah Semalui bertemu dengan Sipanjonga. MufakatJah ke–
duanya untuk bersatu
dan dalam kata permufakatannya di–
setujui bahwa satu sama lain tidak akan mempengaruhi keten–
tuan adat istiadat masing-masing. Dari sinilah pula Sipanjonga
terpikat dengan adik perempuan Simalui bernama Sibaana dan
kemudian mengawininya. Dari perkawinan inijlahirlah Betoam–
bari.
Kemudian karena gangguan keamanan terutama dari bajak laut,
Sip3l\ionga meninggalkan Kalampa menuju arah ke gunung,
kira-kira 5 km jauhnya dan di tempat inilah Sipanjonga bermu–
kim.
Tempat Sipanjonga inilah yang sekarang disebut Wolio , pusat
kebudayaan kerajaan Buton yang dikelilingi oleh citadel Y3I)8
telah berusia tidak kUl'ang dari tiga abad.
Perkembangan pengikut-pengikut Sipanjoga
Makin
bertambah
pesatnya, terutama karena adanya hubungan dengan Raj a Tobe-
HakAksesPublikasiOnline:
23
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
,