Page 53 - Arti Lambang dan Fugsi tata rias Pengantin

Basic HTML Version

37
TRIAN untuk pengantin pria berdasar urut-urutan mengenakannya
adalah sebagai berikut :
a. Selop pqlos (
cenela,
Jawa ), yaitu semacam sandal tetapi
bagian muka tertutup:
b. Kain batik tidak pradan ( sama dengan yang dipakai pengan–
tin putri ), bermotif sidoasih, sidoluhur, sidomukti, parang
kusuma , semen rama, truntum, udan
riris
dan sebagainya.
c.
Lontong,
kamus dan
timang kretep. Lontong
adalah sabuk
( ikat pinggang ) panjang, menyesuaikan dengan panjangnya
lingkar pinggang si pemakai, jadi ukuran relatif. Lebarnya
+
13
em, dibuat daripada kain tenunan khusus, bagian depan
dilapisi kain sutera.
Kamus adalah semacam Llcat pinggang.
Timang kreteb adalah
cathok,
bagian yang berfungsi untuk
mengencangkan
kamus.
d. Keris, (
wangkingan,
Jawa ) untuk pengantin bercorak
branggah ( ladrangan )
dengan variasi berbentuk
oncen
usus–
ususan dari bunga melati. Keris
banggah
dipakai khusus
untuk ( upacara ) pengantin sebab keris
branggah
tidak
mudah bergerak, berbeda misalnya dengan keris model
gayaman.
e.
Surjan
dari kain sutera yang dilengkapi dengan karset, rantai
jam dan bros. Surjan bermotif bunga "Kembang Batu"
( bunga dan warna dasar sama ) atau polos.
Persiapan.
Pengantin pria sebelurn berbusana tidak rnengenakan ce–
lana panjang. Tetapi hanya mengenakan celana pendek saja. Di
samping untuk memudahkan berbusana celana panjang yang dikena–
kan aka1 mengurangi keindahan. Untuk mempercepat berbusa..11a
pengantin pria tidak memakai baju, t et api hanya memakai kaos
singlet. Posisi berdiri.
Pelaksanaan.
Selop atau celana dapat dipakai lebih dulu, kemudian
kain dengan
wiru
atau lipatan ( terletak didepan ). Agar
wiru
atau
lipatan tidak lepas, pula diperkuat dengan jepitan. Kemudian di–
kencang.lcan dengan tali (
kendhit,
Jawa )
lonthong
dilingkarkan tiga
kali (
ubed,
Jawa ) agar supaya kain melekat kuat dipinggang. Kemu-
~~
...
~ Hak~Publlkasi
Onr- :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia