Page 25 - Kakawihan Barudak Nyanyian Anak - Anak Sunda

Basic HTML Version

BAS II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
13
Untuk bahan acuan atau bahan informasi , penulis akan menelaah
berbagai sumber, baik berupa buku, diktat , maupun pendapat-pendapat
nara sumber yang berkaitan dengan penelitian ini , di antaranya meli–
puti :
a) latar belakang
kawih,
b) pengertian
kawih barudak
-
c) komponen-komponen
karawitan,
d) komponen-komponen sastra.
2.1. Latar Belakang Kawih
Seperti telah diungkapkan dalam bab Pendahuluan,
kakawihan
ber–
asal .dari kata
kawih.
Dengan demikian, penelaahan kepustakaan ini
diawali dengan latar belakang
kawih
seperti di bawah ini .
Istilah
kawih
telah lama disebut dan dipergunakan oleh masyarakat
Jawa Barat, sebagaimana telah ditulis di dalam naskah
Siksa Kanda
Ng
Karesian
sebagai berikut :
Hayang nyaho disakweh
ning
kawih ma
:
kawih bwatuha kawih pan–
jang, kawih lalaguan, kawih panyaraman, kawih
sisi(n)diran,
kawih
pengpeledan, kawih bongbongkaso, kawih pererane, porod
orih.
kawih babahanan, kawih bangbarongan, kawih tangtung, kawih
sasa(m)batan, kawih igel-igelan,
sing
sawatek kawih ma, paraguna .
tanya
1
(Bila ingin tahu segala macam lagu kawih batuha, kawih panjang,
kawih lalaguan, kawih panyaraman, kawih sisindiran, kawih peng–
peledan, kawih bongbongkaso, pererane, porod eurih, kawih baba–
hanan, kawih bangbarongan, kawih tangtung, kawih sasambatan,
kawih igel-igelan, segala macam lagu tanyalah paraguna/ ahli ka ra–
witan).
Perlu dikemukakan di sini bahwa
Siksa Kanda
Ng
Karesian
be rangka
tahun 1518. Hal ini mengandung arti bahwa istilah
kawih
telah dikenal
dan dipergunakan masyarakat selambat-lambatnya sejak tahun te rsebut.
Sedangkan istilah
tembang
baru dikenal setelah Jawa Barat memper-
Hak Akses Publikasl Online :
. Perpustakaan NasionaJ Republik Indonesia