•
penjual pada malam kerapan. Karena hari kerapan merupakan puncak ke–
ramaian , maka dengan kehadiran penjual-penjual ke dalam lapangan sta–
dion, suasana keramaian tak terkatakan lagi. Di mana-mana terdengar suara
pengeras pedagang meneriakkan dagangannya yang hanya dapat di atasi
oleh suara dari panitia. Keramaian yang dimulai dari sejak pagi hari sampai
sore hari, merupakan luri baik bagi penjual makanan dan minuman .. Mereka
akan pulang dengan kcuntungan yang cukup besar. Dagangan habis dan
mereka rela pulang agak malam dengan perasaan puas.
Dengan banyaknya penjual makanan dan minuman , merupakan ke–
untungan pula bagi peserta rombongan kerapan sapi, karena bagi yang
tidak sempat memasak , konsumsinya dapat diperhitungkan dengan jalan
membeli.
Bagi Pemerintah Daerah, hari-hari kerapan sapi tellnasuk hari yang
mendatangkan pendapatan. Apabila pada jaman dahulu pesta kerapan sapi
tidak dipungut beaya masuk, maka setelah jaman kemerdekaan penjualan
kan:is diadakan.
J
umlah penonton sampai ribuan , maka pendapatan dari
karcis masuk besar pula. Bentuk-b entuk pendapatan yang lain seperti :
- Penjualan daftar nama-nama sapi kerap yang akan dipertandingkan;
- Pen1ualan karcis khusus kepada pedagang yang berjualan di dalam la-
pangan;
- Penjualan karCis parkir ;
- Penjuaian karcis tribune ,
- Penjualan makanan , kue dan minuman dikantin resmi.
Hasil semua sumber pendapatan tersebut tidak kecil. Bagi daerah-daerah
yang memungkinkan , kadang-kadang diadakan sistirn "sponsor", sehingga
tidak mengherankan untuk tahun-tahun terakhir ini banyak spanduk–
spanduk, umbul-umbul serta plakat-plakat reklame dari berbagai perusaha–
an. Pendapatan dari "sistim sponsor" ini dipergunakan untuk dana pem–
biayaan penyelenggaraan dan pengadaan hadiah-hadiah. Kesempatan yang
baik ini banyak dimanfaatkan bleh berbagai perusahaan yang berkaitan
dengan peternakan ataupun kebutuhan masyarakat. Hari kerapan sapi me–
rupakan hari promosi pula.
•
Bagi dunia pariwisata, hari kerapan sapi merupakan hari yang jauh-
jauh sudah diperhitungkan. Kerapan sapi atau "bull races" merupakan
tontonan yang cukup mengasyikkan , satu-satunya di Indonesia bahkan di
Dunia. Karena itulah kerapan sapi banyak dikunjungi oleh wisatawan asing.
Banyaknya wisatawan akan mempengaruhi perekonomian suatu daerah.
Barangkali untuk tujuan demikian , maka untuk kerapan sapi tingkat Kabu–
paten Sumenep, telah merombak tradisi tempat, yang semestinya ditempat–
kan di ibukota Kabupaten , pada tahun
1983
ditempatkan di kecamatan
109