Page 124 - Karapan Sapi di Madura

Basic HTML Version

Ambunten. Ambunten adalah suatu tcmpat ditepi pantai bergunung pasir
atau "dunes". Tempat yang demikian mcmang Icbih indah, dan dapat me–
ngundang wisatawan untuk datang.
Kerapan sapi memang dapat menunjang sUksesnya pengembangan ke–
pariwisataan negara. Bahkan di Bangkalan sctiap bulan ada acara kerapan
sapi sekali gus scbagai latihan maksudnya an tara lain untllk pengembangan
kepariwisataan.
Bagi pemilik sapi kerap , kcmenangan yang dipcroleh dalam setiap ting–
kat pertandingan , baik pada bagian atas maupun bagian bawah, dapat me–
ninggikan harga sapi. Pasangan sapi kerap yang bcrhasil mcnjadi juara pada
ke rapan tingkat Keresidenan, harganya sangat tinggi, mcncapai puluhan
lipat harga sapi biasa. Harganya adalah harga mustahil. Dari harga yang me–
langit inilah , maka ban yak orang Madura yang berlomba mcme\ihara dan
mengembangkan sa pi kcrap.
Pemc rint ah mensukseskan kerapan sap' dcngan harapan untuk jadi
sarana peningkat an populasi ternak. TL'tapi sayang, sapi kerap yang di–
a ngga p unggul ini o lch pemiliknya tidak dijadikan pejantan ketika masih
jaya. Sapi ke rap ba ru dijadikan pejantan kL'tika sudah "mllndllr fi ik" dan
t e ru s-me ne ru s kalah dalam pertandingan. bahkan kalau tidak laku dijual.
lni m erupa ka n suatu ironi d engan tlljuan pCIllL'l"intah yang sebcnarnya. Sapi
kerap apabila di j adik an pejantan. larinya mcnjadi lal11ban . Hal ini tidak
dih a rapkan o leh pemilik sapi kerap. dan dianggap I11crugikan.
Tujuan peme rintah ini dapat "terobati" karena kerapan sapi mcnimblll–
bulkan jeni s-j enis jamu dan makanan khas, yang dipakai pula oleh sapi
biasa . Akibatnya sapi biasa pun berkembang dcngan schat dan baik. Per–
kel11b anga n sapi akibat dampak yang tak langsllng scrta cara-cata pemeli–
h araa n ya ng istimewa , menycbabkan populasi tcrnak sapi bcrkcmbang
pesat. Pengiriman sapi-sapi ke luar Madura merupakan sebagian peran eko–
n omis kerapan sapi Madura.
2 . Per a n Mag i s Rei
i
g ius
Barangkali agak bcrh: bih-lebihan kalall dikatakan bahwa pdaksanaan
ke rapan sapi oleh bagi an t erbcsar pemilik sapi adalah persoalan magis rdigis.
Un t uk memperj elas hal ini, le bih dahulu kita ikuti kepen.:ayaan pemilik sapi
ke rap yang hampir semuanya mengetahui apa yang disebut "perhitungan
pancabara", yaitu suatu primbon yang mempcrhitungkan hari 11111jur dan
ha ri malang.
Salah satu contoh sed e rhana p erhitungan "pancabara" terse but scbagai
berikut :
110
Hek.....
PI'
7..,1
0nIInI:
~
Nasi....
Ropu~"'_