BeIlllata intan berkulit tembaga
Berotot kawat bertulang besi
Larinya kencang bagaikan angin
Oipandang dari depan gagah
Oipandang dari samping rupawan
Oipandang dari belakang sempuma
Menyengkelit keris lengkung dut,l puluh tujuh
keluar bertapa dari Gunung Raung
empat puluh hari empat puluh malam
Oiterkam harimau luput
Allakku yang sepasang
Rupawan bagai Arjuna kembar
Bila berjalan menginjak tepung tak bcrbekas
Sungguh-sungguh saya memohon
Jangan mengecewakan hati ramanda:
Sekarang engkau akan minta gcnding apa?
Selesai mengucapkan lok-alok dilanjutkan dengan menari. Ucapan–
uca pan lisan yang khas ini sebctulnya cukup banyak dan dapat dibukukan
t e rsendiri sebagai sastra lok-alok.
d. Dalam Seni Musik
Mu sik "saronen" telah kita bicarakan eli depan, bagaimana ia menim–
bulkan gending "sarka" , '\:eleng llgogguk" , "man tan e madu" atau pun
" ngondu aCl:em". Lagu dialog-dialognya memiliki intonasi tersendiri.
"Saronen " me rupakan perangkat gamelan musik Madura , yang mungkin
perlu ditulis dalam buku tersendiri.
Kerapan sa pi memberikan banyak inspirasi kepada komponis-kompo–
ni s Madura dalam menciptakan lagll-Iagu , baik lagu MelaYll atau pun lagu
Dacrah. Oi Sampang pada tahun 1950-an terkenallagu "kerapan sape" dari
Orkcs Trunojoyo. Lagu-lagu " tik-tuk" yang dinamis sangat digemari di
Bangkalan ata upun Sampang. Lagu-Iagu dengall tema "kerapan sapi"
ban yak kita dapati, salah satu diantaranya adalah ciptaan Brajakllsuma dari
Sllmenep. Syair lagunya sc bagai berikllt :
J~O
Nenggu kerraban sape
Laggu'dika jaga'a - jaga'a para' seyang
Laggll' bada ke rraban-k erraban sape raja
Madda dika nengguwa-noro' patona bula
E lon-alon gun se bada
Sape kerraball neko-k erraban e Madura