•
kegaris start, sapinya dianggap kalah.
g. Sistem pertandingan, dimulai dengan ronde pemisahan atau ronde
"parmolaan", kemudian dari masing-masing golongan attas dan golongan
baba dipertandingan secara sistem gugur, sehingga dari masing-masing
golongan bersisa 3 pasang sapi pemenang. Dari ketiga pasang sapi inilah
ditentukan kejuaraan
I ,
II, III golongan attas ,dan juara I, II , dan III
.
".
.
golongan baba. Enam pasang sapi ini berhak maiu ketingkat lebih tinggi.
h. Pasangan sapi-pasangan sapi yang dalam pertandingannya seri atau
"ga 'bur", diadu ulang dengan musuh yang sarna sampai ada yang kalah
atau menang.
Apabila kedua pasang sapi dilepas dari garis start tanpa tukang tongko' ,
maka pertandingannya dianggap seri, dan untuk menentukan menang–
kalahnyaharus diundi.
i. Pasangan sapi yang dilepas tanpa tukang tongko', atau tukang tongko'–
nya terjatuh lepas waktu sapi lari, maka sapi tersebut dianggap kalah.
j. Pemberangkatan sapi di garis start dilaksanakan oleh anggota panitia
yang disebut "tukang gebber". Apabila tukang gebber menarik bendera
merah dari bawah I<e atas sebagai aba-aba , maka pertanda sapi boleh
berangkat lari.
k. Dalam pertand ingan itu, yang dinilai menang adalah sapi -yang kaki
depannya lebih dahulu menginjak garis finis. Untuk ini ada anggota juri
yang bertugas meneliti kaki sapi secara cermat , dan biasanya ada di
bawah panggung pada garis finis. Pada juri memutuskan kemenangan
pasangan sapi dengan mengacllngkan warna bendera yang cocok dengan
warna selempang tllkang tongko'nya.
I.
Waktu kerapan sapi dilaksanakan, sapi-sapi dilarang disakiti dengan
benda-benda tajam yang bersifat menganiaya.
Sapi tidak boleh dipukul dari samping lapangan. Sapi tidak boleh dikejar
dari belakang masuk ke dalam lapangan.
M.Sapi-sapi yang me nang diwajibkan mengikuti terus pertandingan sampai
selesai. Sapi-sapi yang kalah boleh tenls pulang.
n. Untuk sapi-sapi yang menang. pernah menang. dan yang tergolong
juara () besar. disediakan hadiah-hadiah.
41