•
•
49
dian dilanjutkan dengan mengangkat belanga berisi "Simbora
Gurgur" dan langsung menuangkannya ke dalam lobang melalui
kepala si gadis korban.
Dengan lengkingan yang keras jeritan si korban kena siraman
"Simbora Gurgur", hingga ·akhirnya tak bersuara lagi dan mati
seketika, lobangpun ditimbun dan ditutup kembali dan di atasnya
dipancangkanlah oleh SibasoBatu Tagor yang telah dipersiapkan
semula.
Den1ikianlah diceritakan mengenai mythos dari wujud Batu
Tagor yang pada hakikatnya menurut kepercayaan penganutnya
pada waktu itu adalah roh yang senantia a etia menjaga dan
memberikan pelayanan dengan memberikan tanda-tanda bagi
mereka yang memuja-mujanya.
Sebagaimana diketahui, Batu tagor Pakantan pada abad
ini, rnasih saja mengeluarkan suara pada waktu-waktu tertentu,
walaupun pemujaan terhadapnya tidak pernah lagi dilakukan pen–
duduk etelah masa berkembangnya agama .
•
•
•
Hak Akses Publikasi Online :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia