Menurut catatan tahun 1980 penduduk Sumatera Selatan 4.627.719 orang. Dan
catatan 1990 meningkat menjadi 6.275.945 orang. Dengan salah satu sebab berupa
kondisi geografi berupa pegunungan, sungai dan pulau-pulau maka perkembangan
penduduk masa lalu timbul banyak suku-bangsa yang meliputi 26 suku
(M.
Yunus
Melalatoa 1995.hal.XXI). Suku-suku itu yaitu : suku-bangsa Anak Dalam termasuk suku
terasing yang disebut pula orang Kubu atau orang Lubu atau orang Ulu. Suku-bangsa
Enirn tinggal dialiran sungai Enim. Suku-bangsa Bangka tinggal di pulau Bangka. Suku–
bangsa Bangka termasuk suku-bangsa Melayu. Suku-bangsa Belitung termasuk suku–
bangsa Melayu dan tinggal di pulau Belitung. Suku-bangsa Ameng Sewang merupakan
orang perahu dan hidupnya menangkap ikan. Tinggal mereka di perairan pulau Belitung.
Suku-bangsa Kayu Agung di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering
llir.
Suku-bangsa Kikimdi aliran sungai Kikim. Suku-bangsa Kisam di pulau Beringin di
Kabupaten Ogan Komering Ulung (OKU). Suku-bangsa Kome1ing di Kabupaten OKU.
Suku-bangsa Lahat di Kabupaten Lahat. Suku-bangsa Lematang di aliran sungai
Lematang. Suku-bangsa Lintang di aliran sungai Lintang. Suku-bangsa Loin adalah
penduduk asli pulau Bangka. Suku-bangsa Mapur tinggal di Kabupaten Bangka. Suku–
bangsa Meranjat adalah penduduk asli Kabupaten OKI. Suku-bangsa Musi mendiami
aliran Musi. Suku-bangsa Ogan mendiatni aliran sungai Ogan. Suku-hangsa Palembang
memang asli penduduk Palembang dan tennasuk rumpun Melayu. Suku-bangsa Pasemah
tinggal di Kabupaten OKU di dataran tinggi Pasemah. Suku-hangsa Pedamaran tinggaJ
di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKU. Suku-bangsa Pegagan yang merupakan
kelompok
dari
suku Ogan. Suku-hangsa Rambang Senuling tinggaJ di Kabupaten OKI.
Suku-bangsa Ranau tinggal di Kecamatan Bandingagung,Kabupaten OKU. Suku–
bangsa Rawas adalah kelompok suku di aliran sungai Musi. Suku-bangsa saling tinggaJ
di Kabupaten Labat Suku-bangsa Sekak merupakan orang taut yang hidup di atas perahu
perairan pulau Bangka. Suku-bangsa Semendo tinggal di Kabupaten Muara Enim dan
OKU
(M.
Junus Melalatoa. 1995).
Berdasar sejarah masa lalu, Sumatere Selatan sebagai pusat kerajaan hesar
Sriwijaya dan pusat pekajian Agama Budha, kini masyarakat mayoritas sebagai pemeluk
Agama Islam. Meskipun Sumatera Selatan herdekatan dengan Sumatera Barat atau
Tanah Minang, masyarakat menganut sistem keluarga kecil atau
keluarga batih.Namun
di
san~
dikenal pula istilah marga yaitu kutnpulan dusun-dusun karena ikatan huhungan
daerah. Pimpinan
marga
dipilih berdasar rnusyawarah yang disebut
pasirah
atau
jucai
tau.
Namun sisa-sisa kerajaan masih terlihat dalam masyarakat yaitu adanya lapisan
sosial masyarakat. Golongan priyayi yaitu keturunan raja dan bangsawan lainnya terdiri
pangeran, raden
dan
masagus.
Dalam lapisan ini dikenal gelar-gelar isteri dan anak
perempuan seperti
Ratu
bagi isteri sultan,
Raden Ayu
gelar isteri dan anak perempuan
107
~~
Hak Akses Publikasi Online :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia