Page 34 - Permainan Tradisional Indonesia

Basic HTML Version

Cara permainan yaitu : Misalnya salah seorang anggota regu A berusaha masuk
daerah regu B. Tentu anggota regu B berusaha mengusir dan mengejar anggota regu A
tadi. Anggota A tadi berusaha kemhali ke rumahnya. Anggota regu A yang lain mem–
bantu dan mengusir anggota regu B tadi. Misalnya anggota regu A tcrtangkap dan dcngan
paksa dihawa masuk ke rumah/daerah regu B. Anggota rcgu A yang tertangkap herusaha
sekuat tenaga melepaskan dari ccngkrmnan heberapa orang anggota regu B. Anggota
yang tertangkap ada dua pilihan : menyerah atau tetap dipaksa menyerah. Di situlah
sering tetjadi pergulatan atau adu tisik. Scdang anggota regu A yang lain tidak dapat
membantu regu yang tertangkap dan berada di daerah musuh. Dia hanya dapat
menyandra musuh yang ada di daerahnya sendiri. Usaha yang dapat dilakukan adalah
memecah perhatian dengan berusaha masuk daerah/rumah regu B. Biasanya anggota
regu B yang lain berusaha mengusir musuh yang akan masuk daerahnya. Kelengahan
itu biasanya dimanfaatkan oleh anggota yang tertangkap untuk meloloskan diri. Kalah
atau menang permainan ini adalah ditentukan banyaknya anggota regu yang dapat
masuk daerah regu yang lain dan dapat sela1nat kcmbali ke daerahnya sendiri. Di
Yogyakarta permainan ini disehut
xobag
sodor.
1.7. Permainan Pacih (Engklek)
*
Permainan engkJek (pacih), terbuat dari lempengan kayu. Alat permainan ini ada
juga yang terbuat dari biji-bijian dan dari batu. Permainnn ini sering dilakukan pacta
saat pagi dan sore hari dimusim kcmaau. Menurut Dr. Smpuck Hur gronje: pcrmainan
ini berasal dari Hindustan dan dihawa/dipcrkenalkan oleh orang-orang Keling .
Permainan ini secara umum pesertanya adalah anak pcrcmpuan bcrurnur 8 -
12
tahun,
karena permainan ini terlalu stati s (tidak terlaJu banyak gerak) scsuai dengan kodrat
perempuan.
Cara bermain dilakukan sccara perorangan. Sarana Permainan ini adaJah lapangan
yang tidak berumput atau yang agak herdebu. Masing-masing peserta menggunakan
sebuah lempengan papan atau batu yang berbentuk bulatlceper (buah). Setiap permainan
terdiri dari 2 - 3 orang.
Aturan Permainan:
Setiap pemain 1nemiliki sehuah batu/papan permainan (yang selanjutnya discbut
"buah" saja).
Batu tersebut dilctakkan di petak I, sehclum dan sewaktu permainan din1ulai .
Petak yang ada buah (kepunyaan scndiri atau lawan) tidak boleh diinjak.
Petak II adalah petak istirahat untuk setiap pemain dan kaki keduanya holeh
menginjak petak tersehut, sedangkan di petak-petak lain hanya sebelah yang dihenarkan.
20
Hak Akses Publikasi Online :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia