3.9. Permainan LuLu Cina Buta
Pennainan
lu lu cina buta
dimainkan oleh anak-anak di Tembilahan, lndera Hilir.
Lu Lu cin buta
dapat ditnainkan seluruh anggota 1nasyarakat tanpa tnetnbeda-bedakan
asal-usul orang tuanya. Permainan ini berupa pennainan hiburan baik terhadap penonton
•
maupun sesama pematn.
Ada dua penafsiran orang Melayu tentang perkataan lu lu Cina buta, yaitu cina
buta dalam arti sebenarnya yaitu seorang Cina yang buta rnatanya. Penafsiran lain,
orang Cina yang kawin pada perempuan Islam yang bercerai "talak tiga" yang ingin
rujuk kembali dengan sumninya. Dalarn hukutn Islam bila suarni/isteri yang sudah talak
tiga bercerai dan ingin rujuk kembali maka isteri mestinya melaksanakan kawin
sementara dengan orang lain, setelah cerai dengan suami setnentara itu harulah syah
rujuk kembali dengan suami yang asal. Perkawinan sementara ini untuk orang biasa
walaupun ia diupah untuk melaksanakan hal tersebut tetap ditolaknya, tnaka orang Cina
tersebut mau masuk Islam dan kawin sementara walaupun
peke~jaannya
ini tnenjadi
buah mulut orang sekampung, ia tak peduli. ltulah sebabnya maka kisah orang Cina itu
tnenjadi lelucon masyarakat yang cukup populer, hingga tersebarlah kata-kata Cina
buta tersebut dan akhimya tnenjadi sebuah nyanyian 1nasyarakat terutatna anak-anak
dan menjadi lagu pengiring permainan lu lu Cina, dengan syair:
Lu lu Cina Buta
Lu banyak tai mata
Lu berjalan teraba-raba
Lala terantuk janda tua.
Dalam hal ini syair janda, selalu ditukar-tukar menjadi nyonya dan kuda.
Jumlah pemain adalah I0 sampai 30 orang yang berusia 7 sampai I0 tahun oleh
perempuan dan laki-laki (catnpuran).
Jalannya permainan :
Pertatna-tmna seluruh petnain 1nclakukan undian dengan sut yaitu untuk pemeran
Cina Buta oleh pe1nain yang kalah undian dan pemenang sebagai orang yang akan
ditebak. Yang rnenang heratnai-ramai membuat lingkaran dengan cara hcrpegangan
tangan, kemudian yang kalah 1nukanya ditutup saputangan berdiri di tengah-tengah para
pemain dalam keadaan mata tersimpul. Pennainan ditnulai, di mana pihak yang menang
jalan keliling sambil melingkar menyanyi hersarna-satna "lu lu cina buta" (seperti syair
di atas). Selesai menyanyi, pemain duduk tnencakung dalam posisi tnenghadap pusat
lingkaran. Ketnudian Cina Buta akan meraba-raba para peruain dan menerka na1na
58
Hak Akses Publikasi Online :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia