Page 100 - Perahu Tradisional Nusantara

Basic HTML Version

war .. • coklat atau kekuningan dibuat dari bahan lanah lial (oker) baik warna merah
atau coklat kekuningan.Dasar dari pendapatnya tersebut didasari pada hasil analisis
yang dilakukan terhadap lukisan lua dari kubur batu di Pasemah pada tahun t984.
Perahu-perahu yang dilukiskan pada dinding gua secara umum dapat
dibedakan menjadi dua yai tu; a) benluk yang ramping memanjang dengan badan
agak lurus dan, b) benluk yang melengkung dengan bentuk badan yang hampir
setengah lingkaran. Kedua benluk perahu yang dilukiskan di sana diperkirakan
merupakan suatu ungkapan dari kenyalaan yang mereka alami. Perahu-perahu
tersebut tampaknya mempunyai lungsi berbeda. Perahu-perahu benluk panjang
dengan badan yang lurus dan ramping dimaksudkan untuk memperoleh kelincahan
dalam memecahkan gelombang air pada perahu jenis panjang ini dilukiskan
penumpang yang cukup banyak dengan disertai dayung-dayung yang banyak pula.
Sekitar 11 orang penumpang yang masing-masing memegang dayung. Perahu
lenis ini sekarang biasanya disebut dengan kora-kora yang merupakan perahu
perang atau lomba. Perahu ini digambarkan tanpa cadik dan membuktikan bahwa
penggunaannya hanya terbalas pada air yang tidak bergelombang terlalu besar.
Perahu dengan model panjang dan ramping ini masih banyak dijumpai di
berbagai tempat di Indonesia seperti di Kalimantan. Irian Jaya dan di Palembang
(Sungai Musi). Keberadaan perahu-perahu jenis panjang yang dapat memuat orang
banyak dan lincah tentunya dilandasi oleh pikiran yang sama pula.
Perahu-perahu panjang dengan penumpang banyak dan memegang dayung
banyak dijumpai di daetah Sulawesi Tenggara. Perahu-perahu panjang ini
mempunyai penumpang bervariasi yaitu antara 9, 11 sampai 12 orang lebih.
Perkiraan Horridge bahwa perahu jenis ini biasanya untuk perang sangat mendekati
kebenaran. Hal ini dapat dicari perbandingannya dengan melalui studi analogi
etnograli yang dapat mengambil conloh di daerah Indonesia Timur. Perahu-perahu
panjang mempunyal bentuk haluan dan buritan yang hampir sama dan buritan
atau haluan hanya dapat dikelahui dari gerakan dayung. Jenis perahu panjang
seperti yang dapat disaksikan di gua Sulawesi Tenggara terdapat pula pada perahu
dalam bentuk hiasan pada nekara Sangeang. Pada nekara tersebut terdapat perahu
panjang yang tidak begitu tampak pendayungnya.Semenlara kelihalan orang-orang
yang mempergunakan pakaian seperti bulu-bulu burung. Perahu panjang dari gua
dan perahu panjang yang terdapal pada nekara perunggu mempunyai lungsi yang
88
Perahu TradiSlonal Nusantara
....
AbK PtHikMl
0nInt
:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia