Page 156 - Perahu Tradisional Nusantara

Basic HTML Version

lenggl dlsebul Makabm Lenggi. Baglan ujung (Ienggi) lersebul disalukan dengan
lunas. Pada pembualan perahu'perahu Pinisl di Sulawesi Selalan dalam proses
awal . meneakup pemasangan berbagai bagian anlara lainpemasangan pangepak.
uru sangkara (papan pertama). pemasangan soHing (dasar perahu bagian depan
dan belakang). pemasangan kanlal, pemasangan papan leras dan laln·laln.
Cara pembualan perahu Pintsl mempunyai proses panjang yang dapal dibagi
menjadl beberapa lahap. Menurul MasrUlY dkk. pembualan perahu Pinlsl lerdtri
dari 18 lahap yallu:
I . Pembualan lunas dan ulung depan dan belakang
2. Pemasangan pangepak
3. Pemasangan uru sangkara (papan pMama)
4. Pemasangan SOl\Ing (dasar perahu baglan depan dan belakang)
5. Pemasangan kanlal
6. Pemasangan papan teras
7. Pemasangan rangka
8. Pemasangan lepe dan Buaya·buaya
9. Pemasangan kalang
10. Pemasangan bangken salara
11 . Pemasangan panupuang anjong
12. Pemasangan dek
13. Pemasangan pallu·pallu
14. Pemasangan baglan belakang perahu
15. Pemasangan anlong (anjungan)
16. Pemasangan anntSI
17. Pemasangan gala·gala
18. Pemasangan allcpa
19. Mendirikan liang agung
20. Pemasangan layar dan lali lemali (Masrury dkk, 1994-1995).
Dalam pembualan lunas harus dipergunakan jenis kayu yang sangal kual .
Lunas berupa balik kayu berbenluk persegi empal panjang yang ukurannya
lerganlung dan besar kecilnya perahu. Unluk jenls perahu Pinisi sedang·besar
biasanya mempergunakan lunas yang berukuran 30 x 40 em.
Ukuran lunas biasanya dipergunakan depa yang dilenlukan oleh seorang ahli
pembual perahu. Lunas selanjulnya disambung dengan lunas depan dan belakang.
144
~
P.rahu Trlldl&ion.l NUlantl r.
HIlt
~
I'ubIiIwI
0nIne :
U
PerpuSlakaan Nasional Republik Indonesia