Teknik penyambungan ada dua maeam yaitu teknik
laso
(sambungan masuk) dan
teknik jembatan (teknik tumpuk). Untuk memperkuat sambungan dipergunakan
pasak kayu, tetapi sekarang pasak kayu diganti dengan pasak dan besi (baut dan
mur). Pembuatan atau pemasangan pangepak, merupakan sualu bagian yang
mempertemukan dinding perahu bagian kanan dan kin yang terletak miring pada
lunas. (1010 86). Papan penjepit (pangepak) ini adalah dasar dari pembuatan
lambung perahu. Setelah itu pangepak disambung dengan papan kayu yang lain
(kanjai jati) (Ioto 86).
Secara runtut pembuatan perahu dilakukan dalam tahap-tahap sebagai benkut:
1. Persiapan awal dari pembuatan perahu adalah penebangan pohon yang sudah
terpilih sesuai dengan peruntukkannya. Paling penting adalah meneari pohon
yang dapat dijadikan lunas perahu serta dua buah penyambungnya untuk ke
depan dan ke belakang. Penebangan pohon dilakukan pada saat-saat yang
tepat baik hari maupun jam (saat) penebangan. Saat penebangan kayu biasanya
sebelum tengah hari . Saat tengah hari dilarangltidak diperbolehkan menebang
pohon karena merupakan pantangan.Masyarakat Jawa juga memiliki kepereaya–
an bahwa tengah hari dianggap saat-saat "setan lewat: masa setan berlalu–
lalang. Menurut keterangan ketua-ketua adat di pulau Nias pada saat penebangan
pohon untuk membuat rumah seperti juga di Bira (Sulawesi Selatan) harus dimulai
dengan uraeara-upaeara besar dan penebangan pohon dilakukan pada saat–
saat tertentu (han baik). Untuk bagian-bagian tertentu misalnya untuk rangka–
rangka penguat dinding perahu biasanya dipilih kayu-kayu yang telah terbentuk
secara alami. Pohon-pohon yang melengkung merupakan pilihan utama untuk
membuat rangka-rangka perahu (Ioto 84) . Lengkungan kayu yang terbentuk
seeara alami memudahkan dalam pembuatan rangka . Pemapasan kayu
dilakukan sedikit di sana-sini untuk disesuaikan dengan dinding perahu. Kerangka
perahu yang dibuat dari kayu. Setelah konstruksi bagian bawah perahu selesai
dilanjutkan dengan pemasangan dinding perahu.
2. Pemasangan Papan Dasar (Terasal) . Papan ini masih termasuk bagian dasar
(papan dasar) dari perahu. Ketebalan dari terasal ini berbeda. Papan-papan
yang dipasang di bagian bawah harus lebih tebal daripada yang dipasang di
atasnya. Papan terasal dipasang setelah selesai pemasangan pangepak,
pemasangan "mula sangkara" (papan pertama) dan papan kanjai. Papan-papan
terasal disambung dengan sistem pen dan setiap pen berjarak
15-20
em.
Psrahu Trod/slonal N
HM
AkSoH
",...MI
0nInt
:
145
Perpostakaan Nasional Republik Indonesia