Page 43 - Perahu Tradisional Nusantara

Basic HTML Version

Oi sepanjang teluk Seleman (Pulau Seram Utara) oleh Roder telah ditemukan
lukisan-Iukisan perahu dengan cat merah dan putih_Lukisan-Iukisan perahu tersebut
ditemukan bersama-sama lukisan manusia,cap-cap tangan kadal yang dicat dengan
warna merah. Perahu dan burung biasanya dibuat dengan cap warna putih. Warna–
warna merah biasanya berkaitan dengan unsur religi yaitu konsep perahu arwah
dan burung kayangan (sorga ).
Lukisan di pulau Kei Kecil telah diteliti oleh Ir. Fadhlan dan Ora. Rita Istari
dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Lukisan pecahu di pulau Kei Kecil dite–
mukan di ceruk dan gua-gua pinggir laut. Lukisan perahu, ikan, matahari dan muka
manusia semuanya mempergunakan cat warna merah.
Sebuah lukisan yang tidak begi tu jelas tampaknya menggambarkan sebuah
perahu yang dinaiki oleh orang-orang yang bertutup kepala aneh, atau mungkin
bulu-bulu burung. Perahu ini digambarkan dengan perahu jukung. Adegan ini seperti
jugaperahu-perahu arwah di Oayak dan kemungkinan menggambarkan perjalanan
arwah yang meninggal yang akan berlayar ke dunia arwah yang terletak di seberang
lautan. Perahu yang lain digambarkan dengan layar (atap) dengan bagian haluan
dan buritan yang mencuat ke atas (gbr.4).
Perahu-perahu yang dilukiskan di gua-gua pulau Kei Kecil ini kemungkinan
tidak hanya berkaitan dengan magis religius tetapi tampaknya menggambarkan
tentang kehidupan mereka dalam mengatasi alam lingkungan yang terdindari laut.
Lukisan perahu di pulau Kei ini mempunyai persamaan dengan lukisan–
lukisan perahu yang ditemukan para arkeolog di daerah Timor Timur. Ruy Cinetti
pada tahun t 963 telah melakukan penelitian, di daerah ini lukisan perahu ditemukan
bersama-sama dengan lukisan manusia. hewan dan matahari. Semua lukisan
mempergunakan cat wama merah. Oi si ni juga ditemukan lukisan perahu panjang
yang biasa disebut dengan
kora-kora.
Perkembangan yang terjadi pada jenis perahu cadik yang semula dibuat
dalam bentuk sederhana. sekarang telah mengalami kemajuan besar bahkan
adanya pengaruh-pengaruh dari luar (India, Cina) atau dari dalam
(local develop–
men~
menjadikan perahu trad isional Nusantara begitu maju. Kemajuan tersebut
dapat terlihat adanya bentuk-bentuk yang beraneka ragam serta pola-pola hi as
yang raya serta memiliki bobot angkut yang sangat besar.
Perahu TradiS;Ona\
j
~
AksH
PutIIbsI
0nIne :
Perpostakaan Nasional Republik Indonesia
29