Page 44 - Perahu Tradisional Nusantara

Basic HTML Version

11.1
Bukli-bukli Keberadaan Perahu pada Masa Prasejarah
Teon tentang perjatanan bangsa Austronesia ke tndonesia terus ke daerah
Pasillk tampaknya mendapat tanggapan dari Heyerdaht yang mengatakan bahwa
bangsa di daerah Pasi flk datang dari daerah Amenka Selatan. Teori Von Heine
Geldern yang mendukung bahwa perahu cadik merupakan ciri khas Nusantara
pada berbagai tinggalan arkeologi di daerah Pasillk \ldak dltemukan. Lukisan atau
bentuk goresan atau pahatan perahu pada batu·batu besar atau karang di sana
ratusan lumlahnya tetapi walaupun demlkian belum dltemukan bentuk perahu–
perahu bercadlk. Pada sebuah buklt karang dltemukan sebuah jukung yang dinaiki
oleh dua orang, satu dl antaranya memegang galah atau kayu panjang sebagai
alat untuk menlalankan kano Oukung) tersebut (gambar t ,a). Temuan Ini meng–
gambarkan dua orang nelayan yang mungkin sedang mencan ikan untuk makanan
pokok mereka. Pada lukung im tldak dltemukan cadlk seperti perahu tradisional
Nusantara. Luklsan dengan warna cat, yang menggambarkan kehldupan nelayan
yang mempergunakan lukung Inl d'lumpal dl Canterbury Selatan (South
Canterbury).'! )
Bentuk perahu lukung seperti yang dllumpai dl Canterbury imblasa luga
terllhat dl sungal-sungal dl Indonesia sepertl dl sungai-sungai Kalimantan atau di
Irian Jaya dan Sumatra. Bahkan pe rahu imkadang-kadang tidak hanya untuk
mencan Ikan tetap' luga untuk mencan paslr, atau untuk sarana transportasi di
sungal-sungal yang tldak begltu lebar (Ioto t5, t6).
Bentuk perahu tradislonal dl daerah Pas,l,k ada yang dlpahatkan dengan
pota·pola hlas lingkaran memusat sepertl pada pota hlas dan masa perunggu dl
samplng pota hlas geometns (gambar 2). Oillhat dan bentuk perahu-perahu tersebut
lelas bahwa lungslnya merupakan sarana transportasl yang dalam Ilngkup terbatas.
dalam artl tldak untuk mengarungl samudera atau lautan luas. Perahu semacam
lukung berhlas tersebut dltemukan dl Kaingaroa (Selandla Baru). Benarkan perahu
berhlas tersebut mempunyal lungsl yang berkaltan dengan keperluan sakral?Masih
perlu dltelitl.
Temuan perahu yang paling awal (masa praselarah) dl daerah Selandla Baru
dltemukan dalam berbagai bentuk. Tetapi semuanya menunjukkan jems jukung.
Oalam kepercayaan masyarakat dl sana dikatakan bahwa perahu-perahu lersebut
menggambarkan suatu
pe~alanan .
Bahkan di sebuah ceruk di Kaingaroa ditemukan
11) MlchaolTrOl1ef, 108 " 78
30
~
KlkAbft"...MlOnInt :
POflJhU Tradl$lonaf NUS8n18r8
r.::::7"J
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.