46
,
[.unyinl itu mirip dengan [sunyinlf
Pemakaian kosa kata tertenlU dalam lingkungan sosial menunjukkan
ragam sosial bahasa Lampung, Dalam lingkungan keluarga dipakai kata-kata
lerlenlu, misalnya sistem sapaan , Pemakaian kosa kata bentuk kasar dan ben–
tuk halus menunjukkan ragam sosial di lingkungan keluarga , Kata
iku
dan
ny ak,
misalnya, artinya sama, yaitu 'saya ' dalam bahasa Indonesia , Namun
dalam pemakaiannya kedua kata itu berbeda,
Nyak
tidak pernah dipakai jika
si pembieara dengan orang yang lebih tua sebab dianggap kasar. Kata yang
dipakai ialah
iku. Nyak
hanya dipakai bila si pembieara berbieara dengan
kawan sebayanya a lau yang lebih mudah, Demikian juga halnya dengan
pemakaian kata
pusekam
dan
nikou.
Kedua kata itu berarti 'kamu' dalam
bahasa Indonesia.
Pusekan
dipakai bila si pembieara berbieara kepada orang
yang lebih lua, sedangkan
nikou
dipakai bila si pembicara berbicara kepada
orang yang
~baya
atau lebih muda. Penulur bahasa Lampung beranggapan
bahwa ikam,dan pusekam adalah bentuk halus, dan
nyak
dan
nikou
adalah
bentuk kasar.
Sebagai
rag~
fungsional , pemakaian bahasa Lampung dapat dilihat
antara lain pada kaitanoya dengan profesi dan Iingkungan ketja ,
Di
lingkung.
an keagamaan terdapat kata-kata seperti mesjit 'mesjid',
'turall
surau'. dan
imam 'imam' .
Di
lingkungan pendidikan terdapat kata-kata seperti kapur
'kapur ', buku 'buku', metelut 'pensil',
pin
'pena'
dawat
' tinta', dan
sekula
'sekolah" Kemudian di lingkungan para petani lerdapat kata-kata seperti ,
candung
'parang",
lading
'pisau',
kurit
'arit"
gujuk
'lumbung"
sabah
'sawah',
dan
darak
'adang'.
4.3 ,
Dialek Bahasa Lampung
Bahasa lampung terdiri dari dua dialek besar yang berbeda secara
tajam, yailu
(I)
dialek Abung dan (2) dialek Pesi.ir. Perbedaan yang me·
nyolok dalam bidang fonologi antara kedua dialek ilu dapal dikemukakan
sebagai berikut. Kata-kala yang berakhir dengan fonem /
0/
pada dialek
Abung. pada umunmya dalam dialek Pesisir berakhir dengan fonem / a /. Oleh
karena ilu, bahasa Lampung lazim pula dibagi alas bahasa lampung berlogal
o (dialek Abung) dan bahasa lampung berlogal a (dialek Pesi.ir).
Di
dalam
Monografi Daerah Lampung
(I976 : 61) disebutkan bahasa lampung berlogat
o itu sebagai
logat nyou
'Iogal apa' dan bahasa Lampung berlogal
8
sebagai
logat api
'Iogat apa'. Penamaan
logat nyou
'dan
logat api
itu didasarkan atas
pendapal J ,W, van Royen. Misalnya, dijo 'di sini' (dialek Abung)
dal~m
dialek
Pesisir adalah
dija.
HakAkses Publikasi <>nOne :
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
•