12
Bentuk-bentuk alam yang dijadikan motif ragam hias di
Minangkabau tidak diungkapkan secara realist is atau naturalistis,
tapi bentuk-bent uk tersebut digayakan (stilisasi) sedemikian
rupa sehjngga menjadi motif-motif yang dekoratif. . ·Demikian
jauhnya stilisasi bentuk tersebut , sehingga terkadang sukar untuk
dikenali sesuai dengan nama motifnya. Kapan terjadinya evolusi
bent uk atau perkembangan bentuk ini tidak dapat diketahui
dengan jelas. Beberapa allH berpendapat bahwa perkembangan
mo ti f senj ukir Minangkabau dimulai dari corak yang reaHstis,
yang kemudian setelah melewati masa-masa yang panjang akhir–
nya mencapru kristalisasi bentuk sebagaimana yang dijumpru
sekarang. Namun pendapat ini tidak didukung oleh data yang
kuat , karena tidak adanya penjnggalan-peninggalan kuno yang .
menunjuk hal tersebut Tidak berkembangnya kebudayaan me–
mahat ba tu sebagajma/la ditanah Jawa , menyebabkan hasil-hasil
kebudayaan Mjnangkabau hilang dilelan jaman. Kalau pun di–
jumpru beberapa peninggalan dari batu , namun tjdak cukup kual
unluk membuktikan bahwa sebelumnya di Minangkabau telah
berkembang kebuda)'aan seni ukir dengan mOlif-motif yang
realist is.
Ditinjau dari nama-nama motif ragam hlas yang terdapal
di Minangkabau dapat disimpulkan bahwa motjf-motif ragam
hjas MinangkabafI berlilik lolak dari tiga kelompok yang ulama,
yrulu : motif yang berasal dari nama dan sjfal lumbuh-Iumbuhan,
dari
n a ma-~anl ~
binalang, dan dari nama-nama benda sehari-hari .
Apab ila dilinjau dengan seksama keHhatan bahwa dalam sem
ukh alau ragam hj as Mjnangkabau, motif-molif yang berasal dari
nama atau benluk lumbuh-Iumbuhan adalah motif yang lebih
dominan. Hampir seluruh molif digayakan (distilisasj) hampir
menye rupaj benluk akar-akaran dan daun tumbuh-Iumbuhan.
Molif yang berasal dari nama binatang atau' manusia dapat
dikalakan hanya linggal nama saja, tidak dapat dikenw lagi
benluk hewan alau benluk manusianya. Ada berbagru pendapa!
yang menerangkan bahwa tidak berkembangnya motif-motif
ukiran dengan benluk-bentuk trakhluk hldup di M;nangkabau
adalah disebabkan oleh karena adanya salah salu hadist Nabi
yang melarang uma! Islam unluk menggambarkan makhluk–
makhluk hldup. Oleh karena masyarakat Mjnangkabau adalah
pemeluk agama Islam yang laal , maka larangan !ersebut me-
Hak Akses Publikasi OnWne:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia