•
kabupaten untuk acara-acara yang lebih resmi dan dilakukan oleh
siswa-siswa sekolah atau bahkan mahasiswa dengan cara penampilan
yang lebih tergarap. Lebih dari itu, pada tahun 1974 Pemerintah
Daerah bahkan pernah mengadakan Festival Gandrung.
Agaknya usaha ini mendapatkan sambutan yang hangat dari
seniman-seniman tari setempat. Sehingga bertolak dari tari pergaulan
Gandrung, kemudian berkembanglah bentuk-bentuk tari garapan
baru seperti : Tari Jejer, Tari Waru Dhoyong, Tari Samber Ulung,
Tari Jaran Guyang, Tari Padhang Ulan dan sebagainya.
Tari Seblang di desa Bakungan dan Olihsari yang hanya setahun
sekali dipertunjukkan, memang pantas dijaga kaitan penyelengga–
raannya dengan upacara masyarakat setempat. Sekalipun demikian
jika penyelengggaraannya diatur dengan lebih seksama, niscaya
sekaligus dapat dijadikan obyek wisata yang menarik baik bagi
wisatawan dalam maupun luar negeri. Sedangkan tari Gandrung yang
lebih sekuler dan telah dikembangkan, ternyata memang memiliki
kemungkinan yang besar untuk digarap lebih lanjut. Tradisi
pementasan
Gandrung Caruk
dengan menampilkan dua grup
Gandrung sekaligus di satu arena yang kini sudah tak lagi dilakukan
karena ekses kompetisi yang negatif misalnya, jika dengan
bersungguh-sungguh ditangani untuk tujuan artistik, niscaya akan
menarik perhatian kalangan luas.
Seblong
dan
GandTung
115
~
HlkAksMPIJ3IkaslOnilne:
\ ..
~~
Nasional Republik Indonesia