Page 108 - Tari- Tarian Indonesia I

tengah-tengah penari-penari perahu_ Akhimya ketiga nelayan itu ber–
hasil mengatasi keadaan_ 36 ) Tari ini sampai sekarang masih terdapat
pada orang-orang Biak dan Numfor.
4)
Tari Binatang.
Tari-tarian yang menirukan gerak-gerak binatang
memiliki kekuatan maR tertentu yang lazim disebut magi simpatetis
(
sympathetic magic»)7)
Tari-tarian yang menirukan gerak-gerak bi–
natang mempunyai beberapa tujuan. Pertama,. sebagai sarana untuk
mempengaruhi binatang yang diburu. Kedua , ada tari binatang yang
khusus untuk mendatangkan hujan atau memanggiJ matahari. Ketiga,
tari binatang ada yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pengem–
bang-biakan binatang yang ditiru geraknya, yang umumnya gerak per–
cintaan. Keempat mengadakan hubungan mistis antara manusia de–
ngan binatang totemnya. Pada manusia-manusia yang· berbudaya purba
bagian akhir terdapat kepercayaan kepada binatang-binatang tertentu
yang dianggap mempunyai hubungan darah dengan mereka. Binatang
totem ini dianggap suci. Tari binatang semacam ini mengakibatkan
penatuan mistis antara manusia dengan binatang tersebut. Tari binatang
totem biasa diadakan untuk upacara inisiasi anak laki-laki . 38 ) Tari bi–
natang pada umumnya banyak terdapat pada masyarakat yang menggu–
nakan sistim kekeluargaan patrilineal. Selain itu tari binatang merupa–
kan tari yang hampir selalu ada pada setiap suku bangsa_
Burung cendrawasih adalah burung yang indah sekali yang meru–
pakan kebanggaan orang-orang Irian Jaya. Dan menurut ceritera legenda
Irian Jaya burung cendrawasih adalah saudara tua dari penduduk Irian
Jaya. Dahulu kala ada seorang dewa yang mempunyai anak dua orang;
yang tua berwujud burung cendrawasih dan yang muda berupa rna–
nusia. Karena adanya legenda
ini
orang-orang Irian Jaya selalu meng–
hormat burung cendrawasih yang dionggapnya sebagai saudara lUa_
Dalam tari-tarian burung cendrawasih para penari selalu menempatkan
36)
Sachs, op. cit., p. 225
37)
Kenneth Macgowan dan William Metnitz, The Living Stage: A History of the
World Theater (New York: Prentice-Hall,lnc.,1962) , cetakan kedelapan, p.6 .
38)
Sachs, op. cit., p. 83.
107
Halt
A~
Publikasl OnliM
:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia