Lalu untuk upacara melenggang perut langsung dipimpin
olehdukun beranak yang ditompah/ditempah untuk mengatur
letak/posisi bayi dalarn kandungan supaya jangan sungsang. Narnun
demikian untuk upacara ini harus ada pemberitahuan terlebih dahulu
dari keluarga si hamil kepada dukun.
2.
Maksud Penyelenggaraan Upacara.
Upacara ini mereka ikuti menurut kebiasaan nenek moyang–
nya yang turun temurun sampai sekarang.
Kebiasaan ini dilaksanakan mempunyai tujuan bagi si harnil beserta
keluarganya. Walaupun kedua tujuan upacara yang terdapat dalarn
masa harnil
ini
tidak sarna.
Upacara masa hamil
ini
hanya diadakan pada keharnilan
anak pertama sesuai dengan adatnya , bahwa anak pertama adalah
anak yang lahir membuka perawan, maka dianggap sulit melahirkan–
nya malah ada diantaranya yang merasa takut. Untuk menjaga ke–
selamatan bayi dan ibu yang melahirkan dibuatlah upacara manom–
pah bidan sebagai adat untuk menentukan bidan/ dukun beranak
dari siibu yang hamil , sehingga beliaulah yang menjadi dukun yang
mengurusi si hamil sampai masa bayi dalam setiap upacara.
Dengan adanya dukun tertentu , dukun tersebut membetul–
kan letak anak dalam kandungan dengan upacara melenggang perut,
supaya anak lempang dan teratur posisinya dalam perut , sehingga
mudah untuk melahirkan.
Kemudian atas tanda - tanda kelahiran bayi melalui bentuk
perut si ibu, maka mereka juga merasa gembira sekali karena bakal
mendapatkan anak, lalu diadakan upacara meienggang ini sebagai
pertanda kebesaran hati. Bagi keiuarga yang tidak melaksanakan
upacara meienggang perut pada masa hamil pertama akan dijuluki
oleh masyarakat setempat sebagai orang yang tidak punya adat.
Jadi sebagai kesimpulan yang merupakan tujuan dari pada kedua
upacara
ini
adalah sebagai berikut :
Untuk menentukan bidan ibu yang hamii supaya ada yang
•
•
mengurusmya.
Sebagai pelaksanaan adat terhadap dukun/bidan untuk menen–
tukan
bidannya.
Menunjukkan kebesaran hati yang akan mendapatkan
anak.
Hak Akses Publikasl Online:
Per4~takaan
Nasional Republik Indonesia