sampai mendatangkan berbagai kesenian yang ada
di
seantero wilayah Sukapura. Bila sudah begitu, maka
kegiatan rutin yang menyangkut kenegaraan atau apalagi
yang menyangkut urusan rakyat, terbengkalai sudah.
Namun di saat-saat itu, di saat Kangjeng Dalem
hatinya gundah, tokh ada juga
pangagung
(pejabat tinggi)
yang senang bila kedatangan tamu agung. Mereka berkilah,
kalau datang tamu agung dari Mataram yang minta pesta,
maka dirinya pun jadi ikut pesta juga. Maka dirinya pun
jadi ikut makan enak juga. Kedatangan tamu agung yang
minta pesta, malah dianggap mereka sebagai istirahat
dari
kegiatan rutin yang menjemukan, yaitu mengurus rakyat.
Kalau kedatangan tamu, maka itulah pula hari kebahagiaan
mereka. Selama seminggu, di malam hari apalagi bila bulan
benderang, maka mereka ramai-ramai ikut
~enari
bersama
ronggeng-ronggeng yang cantik-cantik. Bahkan mereka
bisa ilrut minum tuak bersama tamu, sebab kebanyakan
tamu gemar minum tuak. Mungkin mereka terbawa oleh
kebiasaan bangsa asing yang gemar meminum minuman
yang memabukkan. Lantas hila semuanya sudah mabuk,
maka
mereka punya alasan untuk digondeng perempuan
cantik, minta ditolong dipapah ke kamar tidur.
Beberapa pejabat di Sukapura memang ada juga yang
gemar memanfaatkan situasi lantaran kedatangan tamu
yang minta dihotmat. Ketika Sang Susuhunan minta
diadakan acara berburu ke Rutan Cineam, maka beberapa
pejabat Sukapura menyambutnya dengan suka cita pula. Ini
artinya, dalam sehari dua hari mereka bisa pesiar ke hutan–
hutan indah untuk melupakan tugas rutinnya.
Kangjeng Dalem Sukapura yang memang gemar
berburu, tak bisa menolak pettnintaan Sang Susuhunan
14 .
1
HakAksesOnline:
~
INDONESIA
~
HERJTAGE.ORG