Bayangkan, hari-hari belakangan ini, menyebar isu
bahwa Kangjeng Dalem Sukapura tertarik
~epada
keelokan
. Nyimas Intensari. Namun dia yang selalu dekat dengan
junjungannya sungguh tabu, bahwa sebenamya Kangjeng
. Dalem tak punya perasaan seperti itu. Malah beberapa kali
· selalu meminta padanya agar dia mau membantu
menyadarkan gadis itu agar
tak
selalu dekat-dekat
Kangjeng Dalem. .
Sementara orang lain ingin kelihatan jauh, malah dia
sendiri selalu ingin berdekatan dengan Nyimas Intensari.
"Gila ini!" hardiknya pada diri sendiri.
Dan "plak!" tangan Aradea menampar.pipinya sendiri.
Kurang puas, mak:a pipi sebelahnya
dia
tampar lagi.
"Akan
aku
tampar pipi ini, jauh lebih keras ketimbang
tamparan Nyimas Inten tadi!" kata Aradea sambil kembali
•
•
menampar ptptnya.
Bahkan karena masih kurang puas dengan ini, maka
dia getok kepalanya dengan tangannya sendiri.
Pletak, pletak! Beberapa kali dia getok kepalanya
sendiri.
·
Kepalanya memang sakit manakala dia getok. Namun
rasa rindu paqa gadis itu nyatanya tak bisa lepas.
"Sialan! Sialan!" teriak pula Aradea.
Sampai malam menjelang, semakin dia
lupaka~
semakin terbayang wajah anggun itu.
"Mengapa aku menjadi tergila-gila seperti ini? Gadis
itu adalah sahabatku. Kata orang, jangan rusak
persahabatan dengan cinta.
Bahkan kata orang, Nyimas Intensari adalah calon selir
p~nguasa
Mataram. Maka jangan rusak hubungaq baik
antara Sukapura dan Mataram. Tapi sungguh gila
aku
ini,
f
36 .
1
HakAksesOnline:
~
INDONESIA
~
HERITAGE.ORG