DALEM TAMBELA, KISAH DARI TASIKMALAYA - page 47

"Kelinci muda tak enak dimasak, Aradea ..." sambut
gadis itu kembali tertawa renyah.
"Bukan itu. Kelinci muda mustinya berjodoh dengan
kelinci muda lagi!" kata Aradea. Dan temyata ucapan
ini
telah menyentak perasaan gadis
itu.
Dia tatap lama-lama wajah Aradea.
"Yang muda musti berjodoh dengan yang muda lagi,
ya Aradea ..." gumam Nyimas Inten menatap ke halaman di
depan.
"Betul, Nyimas ... "
Tapi kini Nyimas Intensari sejenak terns melamun
dan
matanya memandang semakinjauh ke kejauhan sana.
"Sebetulnya Kangjeng Dalem masih
muda
juga.
Namun dia amat berpikiran dewasa ... " gumam Nyimas
Inten seperti menyudutkan posisi Aradea.
Dan pemuda itu terhenyak lemas.
"Apakah ... apakah
aku
belum berpikiran dewasa,
Nyimas?" tanya Aradea ragu-ragu.
Mendengar pertanyaan
ini,
sejenak Nyimas Inten
melongo. Kemudian
ter~engar
derai tawa lepas. Tawa itu
tak habis-habisnya sepertinya gadis itu baru saja
mendengarkan banyolan konyol.
"Betul sekali itu. Kau ini lelaki muda tapi konyol
dan
bodoh. Sifatmu ·sama dengan sifatku, sungguh kekanak–
kanakan," kata gadis itu masih tertawa terpingkal-pingkal.
"Kalau begitu,
kita
ini berjodoh sebab sama kekanak–
kanakan!" sambut Aradea tak sadar.
***
.
~
HakAksesOnline:
~
INDONESIA
~
HERITAGE.ORG
~
,
,
; 43 ;
1...,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46 48,49,50,51,52,53,54,55,56,57,...114
Powered by FlippingBook