Waktu diikat atau
" e pangger",
sapi ditempatkan di antara dua tiang.
Kaki depan menginjak landasan kayu atau batu , sehingga tempat di depan
lebih tinggi dari tempat di belakang. Hal ini menyebabkan kaki depan
sapi "menjadi lebih pendek" , sedang kaki belakangnya menjadi "Iebih
kuat" Lari sapi akan semakin cepat. "Tongar" atau tali kekang yang masuk
ke dalam hidung , diikatkan ke atas , sehingga sapi menengadah keatas.
Kebiasaan ini menyebabkan sapi kerap bila berdiri menghadap lurus ke
depan , tidak menunduk seperti sapi biasa. Meletakkan sapi di antara dua
tiang ini menjadi acara routine bagi si pamerte .
Sapi-sapi mula-mula dilatih memakai "pangonong" dan "kaleles" ,
dituntun untuk berjalan-jalan di lapangan. Setelah terbiasa dengan ikatan
pangonong-kaleles , mulailah pasangan sapi kerap ini dilatih berpacu.
Mula-mula lari sapi berliku-Iiku. Oalam latihan ini yang penting, bagaimana
caranya agar sapi berlari lurus. Hal ini membutuhkan ketekunan dan pen–
jagaan di samping kiri dan samping kanan jalur lad. Sekali-kali sapi dipijat ,
diinjak dengan kaki , ."
e genja ",
agar otot-otot sapi menjadi lentur dan lemas,
Tukang genja ini ada tersendiri merupakan dukun sapi. Lebih-Iebih bila ter–
jadi "salah urat".
Oi Sapudi perawatan terhadap sapi dilakukan sangat intensip, untuk
.
,
menguatkan sapi , dan menyempurnakan bentuk tubuhnya.
Agar tulang sapi menjadi kuat , dibuatIah sebuah ramuan jamu yang
terdiri atas pinang dicampur dengan gula jawa. Untuk memperpanjang
napas dan mengenyalkan daging, sehingga lari sapi kuat , racikan jamunya
berupa: Ikan hiu digulai , kemudian disimpan sampai berulat. Satu takaran
yang berupa
"kobo 'an"
dicampur dengan telur setiap hari dicuntangkan
,
pada mulut sapi agar terminum. Kadang-kadang agar napas lebih panjang,
dipakai pula jamu jahe dan bawang putih.
Kulit sapi dapat berwarna kemerah-merahan dan mengkilap apabila
racikanjamu khas Sapudi ini diberikan, yaitu kelapa busuk direbus. Setelah
berminyak dicampur dengan telur. Kadang-kadang dicukupkan dengan
racikan kunyit dan telur saja.Bulu sapi yang mengkilap "ngennyer" adalah
hasil ramuan antara petis ikan dicampur dengan bawang. Kadang-kadang
dibubuhi ikan cucut atau "mongseng" yang dibiarkan sampai busuk berulat.
Kaki sapi harus dijaga agar tetap sehat. Setiap hari dibersihkan dengan
air hangat. Kadang-kadang untuk memperkuat ketegapannya, di bawah
kaki sapi diberi alas batu dan kemiri. Pemeliharaan kuku sapi atau "kokot"
ini sangat penting
~gar
tetap rapat rata dan sejajar. Bila dibiarkan ber.
kembang maka kuku sapi akan berkemba.ng dan merenggang ke luar men-
.
.
jadi belahan "V", sehingga mudah berisi tanah, dan akhirnya menyebabkan
lambannya lari sapi.
37
~
HakAJ<sesPl.tlllkaslOnllne:
C:::J
Perpustakaan
Nasional
Republik Indonesia